Dalam dunia gelombang, setiap getaran kecil memiliki peran besar dalam membentuk keteraturan alam. Gerak harmonik sederhana (GHS) menjadi dasar dari hampir seluruh fenomena gelombang yang kita kenal. Dalam gerak ini, sebuah partikel berosilasi bolak-balik melalui suatu titik keseimbangan dengan pola yang teratur. Gerak tersebut diatur oleh gaya pemulih yang selalu mengarah ke titik keseimbangan dan besarnya sebanding dengan simpangan benda dari titik itu. Bayangkan sebuah pegas yang digerakkan maju mundur — semakin jauh pegas diregangkan, semakin besar pula gaya yang menariknya kembali. Itulah esensi dari gerak harmonik sederhana.
Fenomena ini dapat dijelaskan secara matematis dengan hubungan antara simpangan, kecepatan, percepatan, dan waktu. Simpangan maksimum disebut amplitudo, dan satu siklus penuh getaran membutuhkan waktu yang disebut perioda. Sering kali, dalam kehidupan sehari-hari, kita menemukan GHS dalam ayunan bandul jam, getaran senar gitar, hingga pergerakan atom di dalam kisi kristal. Semuanya mengikuti pola yang sama — sebuah keteraturan di tengah dinamika, harmoni di antara gaya dan gerak.
Dari sinilah, konsep gelombang muncul sebagai perluasan dari GHS. Jika satu partikel saja bisa berosilasi secara harmonik, bagaimana bila osilasi itu merambat ke partikel-partikel di sekitarnya? Maka lahirlah gelombang — getaran yang menjalar membawa energi dari satu titik ke titik lainnya tanpa perpindahan massa. Dengan memahami gerak harmonik sederhana, kita sebenarnya sedang membuka pintu menuju pemahaman yang lebih luas tentang cara energi berpindah, bagaimana suara dapat terdengar, dan mengapa cahaya bisa menembus ruang hampa.
Materi pembelajaran terdiri atas bahan pembelajaran berbentuk Video dan PDF. Silahkan akses pada tautan berikut:
- PDF Pembelajaran
- Video Pembelajaran
- Catatan Mata Kuliah